ASI Mengandung Zat Antikanker
– Air Susu Ibu adalah cairan ajaib yang dibutuhkan bagi semua bayi baru
lahir. Beberapa ilmuwan menyakini, ASI dapat memberikan proteksi pada
bayi terhadap berbagai ancaman penyakit serius seperti misalnya kanker.
Tetapi, bagaimana cara ASI melindungi bayi Anda dari berbagai bentuk
kanker masih menjadi sebuah misteri.
Kini, sebuah riset terbaru yang dimuat Journal of Human Lactation menemukan suatu bentuk protein pada ASI yang ternyata memiliki sifat sebagai zat antikanker, yang biasa disebut TNF-apoptosis inducing ligand (TRAIL).
Kini, sebuah riset terbaru yang dimuat Journal of Human Lactation menemukan suatu bentuk protein pada ASI yang ternyata memiliki sifat sebagai zat antikanker, yang biasa disebut TNF-apoptosis inducing ligand (TRAIL).
Anda pasti sudah tahu, hari-hari pertama
bayi adalah masa yang sangat rentan. Bayi mungil, butuh bantuan
perlindungan. Perlindungan terpenting yang dibutuhkan bayi adalah asupan
ASI. Ada satu bagian dari ASI yang sangat penting, yakni kolostrum.
Kolostrum akan keluar mendahului ASI selama 2-3 hari pascapersalinan.
Bentuknya berupa cairan bening kekuningan. Hal ini, diakui oleh banyak
peneliti, penting bagi keoptimalan daya tahan tubuh bayi
(imunoglubolin), karena kadar gizinya jauh lebih tinggi dibanding ASI
yang keluar pada hari-hari berikutnya. Karena jumlahnya sangat terbatas,
jangan lewatkan kesempatan untuk menyusui si bayi sesegera setelah si
kecil lahir.
Dalam kajiaannya, para peneliti
mengambil sampel berupa kolostrum dan ASI matang dari calon ibu baru.
Selain itu, peneliti juga mengambil sampel darah dari wanita sehat, dan
susu formula. Kemudian peneliti menguji tingkat TRAIL pada kolostrum,
ASI matang, darah dan susu formula.
Para peneliti menemukan bahwa kolostrum
dan ASI masing-masing mengandung 400 dan 100 kali lipat tingat TRAIL,
lebih tinggi ketimbang darah. Sementara kandungan TRAIL sama sekali
tidak terdeteksi dalam susu formula.
“ASI memiliki peran penting dalam
mencegah jenis kanker tertentu pada anak seperti leukemia lymphoblastic,
penyakit Hodgkin, dan neuroblastoma. Namun, laurutan TRAIL endogen
adalah kandidat kuat untuk menjelaskan efek biologis keseluruhan dari
menyusui dalam melawan kanker,” kata peneliti.
Para ibu yang dipilih untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat karena mereka
tidak menunjukkan tanda-tanda eklampsia, infeksi, atau demam.
“Ini adalah temuan pertama yang mengukur
kadar TRAIL dalam kolostrum dan ASI. Penelitian ini telah mengungkapkan
konsentrasi TRAIL jauh lebih tinggi di kolostrum dan ASI ketimbang
dengan tingkat TRAIL serum,” tutup peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar