Selasa, 22 Mei 2012

HIDUP SEHAT ALA RASULULLAH SAW

Hidup Sehat Ala Rasulullah SAW
Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir sangat kaya
dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat
untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya
terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara segar.
Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Biasanya orang yang
memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun subuh, akan menjalani hari dengan
penuh semangat dan optimisme. Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh
hari, biasanya lebih mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.

Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah SAW biasa
memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat bermanfaat dalam menjaga
kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi merupakan organ tubuh yang sangat
berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya
proses konsumsi makanan menjadi terganggu.

Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan air dingin yang dicampur dengan
madu. Dalam Al Qur'an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim
nakiroh, menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi
obat atas berbagai penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung,
mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan
peradangan.

Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw menjelang
siang. Beliau pernah bersabda, "Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka
akan terlindungi dari racun." Hal ini terbukti ketika seorang wanita Yahudi
menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di
perang Khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh
zat-zat yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra', salah
seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi
Rasulullah saw selamat dari racun tersebut. Rahasianya adalah tujuh butir kurma
yang biasa dikonsumsi Rasulullah saw.

Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun.
Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi dikonsumsi dengan makanan
pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantara mencegah lemah tulang,
kepikunan, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan
pencernaan.

Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur- sayuran. Secara
umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu menguatkan daya
tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit.

Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau beraktivitas
terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan
mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan shalat. Rasulullah saw bersabda:
"Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah dan shalat, serta
janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian
menjadi keras."

Artikel diatas diambil dari buku Panduan Diet Ala Rasulullah yang ditulis oleh
Indra Kusumah SKL, S.Psi. Buku ini mengulas tentang pola makan Rasulullah saw
sehari-hari, adab makan Rasulullah, makanan kesukaan Rasulullah serta
khasiatnya, makanan dan minuman yang kurang disukai Rasulullah saw, makanan dan
minuman yang dilarang Rasulullah, dan lain sebagainya.

Panduan Diet Ala Rasulullah mencoba menggabungkan unsur keteladanan diet ala
Rasulullah dengan pengetahuan ilmiah. Buku ini diterbitkan oleh QultumMedia.

Selasa, 15 Mei 2012

HEPATITIS DAN MACAM-MACAM HEPATITIS


nih ane share  tentang hepattis yg baru,,   ni dari mkalah teman perawt ana di jamin  asli dehh    hhehehehehe/./././
slmat membaca

A.   Penyakit Hepatitis
1.      DEFENISI
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.

B.     MACAM-MACAM PENYAKIT HEPATITIS
1.      Penyakit Hepatitis A
I.                   Defenisi
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.

II.    Gejala Penyakit Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll.


III.  Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.

Sedangkah langkah-langkah yang dapat diambil sebagai usaha pencegahan adalah dengan mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.

2.      Penyakit Hepatitis B
I.  Defenisi
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.



Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.

II.  Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

III. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
- Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
- Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
- Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit Hepatitis B adalah pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
3.      Penyakit Hepatitis C
I. Defensisi
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik  menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.


II.  Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

III. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

C.     Bagaimana cara mencegah penyakit hepatitis?
Adalah dengan cara pemberian imunisasi untuk hepatitis A dan Hepatitis B sejak usia dua tahun sudah cukup untuk mencegah terserangnya penyakit hepatitis. Cukup? Bintang rasa belum, kamu juga harus melakukan pola makan yang sehat, olahraga yang teratur.

HEPATITIS DAN GEJALA PENANGGULANGANNYA

BGI TEMN2 YG PENGEN TAHU PA ITU HEPTITS DN CRA MNGTSINYA
nihhh  sya ksih solsinyaaa

slmat mmbca  ea  .,,.,.,.,.,.,.,., :)

Hepatitis. Tentunya Anda pernah mendengar nama penyakit tersebut, bukan? Tapi tahukah Anda, apa sebenarnya penyakit Hepatitis tersebut? Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang organ hati manusia. Di sini hati atau liver mengalami peradangan sehingga membuat fungsi hati, yang sebagai tempat penyaring racun-racun dalam darah, menjadi terganggu. Dengan terganggunya fungsi hati tersebut, maka terganggu pula fungsi organ yang lain, sehingga membuat kesehatan seseorang akan hancur secara keseluruhan. Akibat lainnya adalah hati menolak darah yang mengalir sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan pecahnya pembuluh darah.
Penyebab kerusakan fungsi hati atau liver ini bisa karena seseorang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau karena termakan racun yang membebani kerja liver dan mengakibatkan fungsi hati menjadi rusak. Tetapi, pada kebanyakan kasus, hepatitis disebabkan oleh virus yang ditularkan penderita hepatitis.
Ada 5 macam virus hepatitis yang dinamai sesuai abjad. Kelima virus itu adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD) dan virus hepatitis E (VHE). Virus-virus ini terus berkembang dan bahkan diperkirakan sedikitnya masih ada 3 virus lagi yang dapat menyebabkan hepatitis.

Gejala Hepatitis
Gejala-gejala umum dari hepatitis ini adalah rasa nyeri atau sakit pada perut bagian kanan, badan lemas, mual, demam dan diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala seperti akan flu dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning. Namun, gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada kebanyakan kasus yang menimpa anak-anak.
Virus dapat berpindah dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat. Walau sebenarnya, virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya baik.

Hepatitis A
Virus hepatitis A biasanya terdapat pada kotoran si penderita, dan virus ini dapat hidup pada air atau es batu. Virus ini menyebar karena seseorang meminum air yang tercemar VHA atau mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus tetap hidup pada makanan atau bisa juga karena orang yang mempersiapkan makanan tidak mencuci tangan dengan benar terlebih dahulu, padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus hepatitis A. Tidak mencuci tangan sehabis menggunakan toilet juga menyebabkan virus ada pada kotoran manusia ini akhirnya berpindah.

Hepatitis B
Virus Hepatitis B (VHB) biasanya menular melalui darah atau cairan tubuh seperti air liur, cairan vagina, atau air mani yang masuk dalam aliran darah orang sehat. Ini karena hepatitis B terdapat dalam darah dan cairan tubuh tersebut. Tranfusi darah, darah pada pisau cukur, perawatan gigi, gunting kuku, jarum suntik atau jarum yang digunakan untuk membuat tato dapat memindahkan sejumlah kecil darah yang terinfeksi virus hepatitis. Bahkan noda darah yang sudah mengering dapat menulari orang lain selama 1 minggu sejak menempel pada suatu benda. Cara lain penyebaran virus ini adalah karena terbawa sejak dari kandungan oleh seorang ibu yang terinfeksi (keturunan) dan karena hubungan seks.

Hepatitis C
Cara penularan virus ini hampir sama dengan penularan hepatitis B, tetapi pada kebanyakan orang adalah karena jarum suntik.

Cara Menangani Hepatitis
Sebaiknya lakukan perawatan sejak dini agar penderita dapat disembuhkan, karena semakin lambat ditangani, virus akan semakin merusak hati dan bahkan menjadi kanker. Terkadang karena tidak menampakkan gejala yang jelas, kebanyakan orang tidak menyadari kalau dalam tubuhnya sudah berdiam virus hepatitis dan terlanjur hati sudah menjadi rusak parah.
Lakukan vaksinasi agar seseorang mendapatkan antibodi dari virus hepatitis A (VHA) dan virus hepatitis B (VHB). Namun, untuk hepatitis C tidak ada vaksinasi untuk mencegahnya. Walau seseorang belum terindikasi virus ini tetapi pemberian vaksin dapat mencegah virus merusak hati karena gejala hepatitis bisa saja baru muncul puluhan tahun kemudian. Pemberian vaksin khususnya perlu diberikan pada anak-anak karena kekebalan tubuh mereka lebih lemah untuk membersihkan virus hepatitis dibandingkan orang dewasa.
Lakukan pencangkokkan hati jika hati sudah rusak parah. Tetapi, ini akan sulit karena donor hati yang ada lebih sedikit dibandingkan daftar tunggu dari penderita yang membutuhkan hati.
Penderita hepatitis seharusnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup agar tubuh mampu bertahan menghadapi virus ini dan mencegah jumlah virus semakin banyak yang akan menggeroti kesehatan penderitanya.
Penuhi gizi kita dan istirahat yang baik agar virus tidak menulari dan menyerang hati atau liver. Dengan kekebalan tubuh yang kuat, tubuh akan mampu menangani virus hepatitis yang membahayakan ini.

CARA CEGAH DAN ATASI PENYAKIT GINJAL

Ginjal adalah sebuah organ kecil tetapi penting yang terletak di dalam tubuh, namun mempunyai fungsi yang kompleks dan bekerja secara otomatis. Ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, asam, air dan asam”, demikian diungkapkan oleh dr. Djoko Santoso, SpPD, K-GH, Phd. Ginjal dianggap mengalami kegagalan secara mendadak atau biasa disebut acute renal failure kalau ginjal tersebut tidak bisa berfungsi secara mendadak.
Gagal ginjal mendadak biasanya dapat disembuhkan dengan obat, dialisa atau cuci darah. Kalau pembersihan ginjal seperti ini berhasil, biasanya penderita akan sembuh kembali dan ginjal akan berfungsi secara normal.

penyakit ginjal
Tips Kupas Tuntas Mencegah Penyakit Ginjal
  • Mengenali Gejala Gagal Ginjal. Penyakit ginjal sering menyerang tanpa adanya keluhan sama sekali dari penderitanya. Penyebab gagal ginjal yang utama disebabkan oleh diabetes, sedangkan penyebab gagal ginjal yang kedua adalah penyakit genetik seperti kelainan kekebalan, cacat lahir dan sebab-sebab lainnya. Berikut ini adalah gejal-gejala penting yang berkaitan dengan menurunnya daya kerja ginjal yang berpotensi menjadi penyakit gagal ginjal:

  1. Penimbunan Sampah Dalam Darah. Hal ini ditandai dengan kelelahan, sekujur tubuh terasa sakit-sakitan, gatal, kram, mudah lupa, susah tidur, mual-mual, tidak ada nafsu makan, daya tahan tubuh terhadap infeksi sangat berkurang.
  2. Masalah Keseimbangan Cairan. Penimbunan cairan dengan tanda-tanda pergelangan kaki an juga wajah membengkak. Sebaliknya, pengeringan cairan bisa ditandai dengan mata yang sangat cekung, mulut kering, hampir tidak ada lendir dalam mulut.
  3. Gangguan Hormon. Dengan berkurangnya daya kerja ginjal bisa menyebabkan ginjal menghasilkan lebih banyak hormon atau ekstra hormon. Akibatnya, akan menambah hormon tekanan darah. Sebaliknya, hormaon-hormon yang lain menjadi berkurang produksinya. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan darah, lelah dan juga tulang rapuh.
  • Mencegah Gagal Ginjal. Seseorang yang diyakini mempunyai gejala sakit ginjal tidak perlu risau. Kehidupan normal masih tetap dapat dijalani dengan baik. Bahkan dianjurkan untuk tetap berolah raga dengan teratur dan makan dengan makanan yang wajar. Untuk menghindari rusaknya ginjal, Anda bisa mencegahnya melalui cara-cara berikut ini:

  1. Olah Raga. Lakukan olah raga secara rutin dan teratur. Olah raga yang teratur -tidak terlalu berat- akan lebih berdampak positif bagi tubuh dibandingkan dengan olah raga berat namun tidak teratur. Misalnya Anda bisa melakukan jalan santai setiap pagi atau bersepeda 1-2 jam setiap minggu.
  2. Berhenti Merokok. Dilihat dari sudah pandang manapun merokok akan selalu merugikan tubuh Anda.Karena rokok dengan kandungan nikotinnya dalam proses jangka waktu lama akan merusak organ-organ penting tubuh Anda, baik paru-paru, kulit, jantung maupun ginjal.
  3. Kurangi Makanan Berlemak. Makanan berlemak akan menyebabkan kandungan kolesterol dalam darah Anda meningkat.
  4. Berat Badan. Perhatikan berat badan sehingga Anda dapat terhindar dari obesitas.
  5. Konsumsi Air Putih. Mengonsumsi air putih yang cukup, menghidari konsumsi jamu atau herbal yang tidak jelas, menghidari konsumsi obat-obatan secara sembarangan (tanpa resep dokter) merupakan hal sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi potensi munculnya penyakit ginjal.
  6. General Checkup. Gagal ginjal juga dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical checkup) secara rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Memeriksakan gangguan ginjal seperti kencing batu, prostat dapat mecegah munculnya gagal ginjal. sumber:tipsanda.com

ASKEP ASMA BRONCHIAL

ASKEP ASMA BRONKHIALE

A. PENGERTIAN

Asthma berasal dari bahasa Yunani yang berarti terengah-engah dan berarti serangan nafas pendek. Asthma adalah penyakit jalan nafas yang terjadi karena spasme bronchus, disebabkan oleh berbagai penyebab. (Sylvia.A.Price,1995).

Beberapa pengertian lain dari asthma adalah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran nafas sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus dengan manifestasi berupa sesak nafas.

Asthma dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu :

1. Asthma Alergika atau asthma ekstrinsik
Ditemukan pada sebagian kecil pasien dewasa dan disebabkan oleh alergan yang diketahui. Astma jenis ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak dengan riwayat keluarga yang mempunyai penyakit atopik, contoh : demam jerami, eksema , dermatitis, dan asma sendiri.

2. Astmha Idiopatik atau asthma intrinsic
Asthma jenis ini lebih sering ditemukan pada usia 40 tahun keatas , dengan serangan yang timbul sesudah infeksi sinus hidung atau percabangan trakheo bronkhial . Makin lama serangan makin sering dan makin hebat, sehingga keadaan ini akhirnya berkelanjutan menjadi bronchitis kronikdan kadang-kadang emfisema.

3. Asthma Campuran.
Merupakan bentuk yang paling sering menyerang pasien . Asthma jenis ini terdiri dari komponen-komponen kedua macam asthma diatas. Kebanyakan pasien dengan asthma intrinsic akan berlanjut menjadi bentuk campuran.


B. ETIOLOGI

1. Asthma Alergika .
Disebabkan karena hypersensitivitas individu terhadap alergen, biasanya protein, dalam bentuk serbuk sari yang dihirup, bulu halus binatang, kain pembalut atau yang lebih jarang terhadap makanan seperti susu atau cokelat.

2. Asthma Idiopatik
Sering tidak ditemukan penyebab yang jelas baik penyebab utama maupun faktor pencetus. Faktor-faktor non spesifik seperti flu biasa, latihan fisik,atau emosi dapat memicu serangan asthma.

3. Asthma Campuran .
Penyebab sering terdiri dari komponen asthma intrinsik dan ekstrinsik.
C. PATOFISIOLOGI.


ASTHMA INTRINSIK




Respon saraf


Parasimpatik simpatik



Mengeluarkan asetil kolin Sel Mast



Menstimulus alfa adrenergik di
Bronchus.



Bronkhokontriksi




Bronkhospasme




ASTHMA







1. Asthma Idiopatik ( Intrinsik ).
Faktor-faktor idiopatik ( Nonspesifik ) direspon oleh saraf parasimpatik dan simpatik. Parasimpatik kemudian merangsang reseptor didaerah trakheo bronkhiale sehingga mengeluarkan asetil kolin secara berlebihan dan mengakibatkan bronkhokontriksi yang pada akhirnya akan terjadi bronkho spasme. Saraf simpatik akan merangsang sel mast kdan seterusnya menstimulus alfa adrenergik di bronchus yang mengakibatkan bronkhokontriksi dan pada akhirnya akan terjadi bronkho spasme.




































2. Asthma Alergik (Ekstrensik )
Ketika suatu alergen ( debu,rokok,spora,dll ) masuk kedalam reseptor di daerah trakheo bronkhiale maka akan terjadi reaksi hypersensitivitas terhadap alergen yang kemudian merangsang limfosit B dan Sel Plasma memproduksi anti bodi Ig E yang meenyerang sel Mast dan basofil di dinding bronchiale . Yang kemuadian melepas histamin, prostaglandin dan bradikinin yang berakibat kontraksi otot polos bronkhiale dan peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga menimbulkan edema mukosa dan terjadilah bronkhospasme .


3. Asthma Campuran
Patofisiologinya bisa seperti asmha alergik atau asmha ekstrinsik. Tergantuk dari factor pencetus yang lebih dominan. ( Sylvia.A . Price, 1995).

Mekanisme Asthma hingga terjadinya hypoksemia :

Serangan faKtor pemcetus/penyebab menyebabkan pohon bronkhiale hiper aktif sehingga terjadi bronkhospasme atau penyempitan jalan nafas. Mekanisme pertahanan tubuh kemudian berupaya meningkatkan kerja pernafasan, terjadi peningkatan kebutuhan akan O2 dengan manifestsi takikardi,takhipnea dan gelisah. Akibat lain dari peningkatan kerja alat pernafawsan adalah peningkatan pengeluaran air ( sebagai penguapan inhalasi ) dan penurunan pemasukan oral sehingga menimbulkan plak pada mukosa dan alveoli dan akibatnya akan terjadi atelektasi yang pada akhirnya akan terjadi hypoksemia.

Serangan asthma dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam di ikuti dengan batuk produktif yang banyak mengandung sputum berwarna keputih-putihan.

Dengan adanya sumbatan/ penyempitan lumen bbronkhus, klien berusaha memaksakan udara keluar ( ekspirasi ), sehingga akan timbul wheezing/ mengi dan ekspirasi memanjang yang merupakan cirri khas asthma.



D. TANDA DAN GEJALA.

1. Dyspnea
2. Bunyi nafas wheezing / mengi.
3. Ekspirasi yang memanjang.
4. Batuk – batuk disertai sputum kental
5. Tachicardi
6. Gelisah
7. Berkeringat
8. Cyanosis bibir dan kuku
9. Penggunaan otot bantu pernafasan

E. INTERVENSI MEDIS.

1. Faktor pencetus sedapat mungkin dihilangkan.
2. Serangan ringan berikan adrenalin injeksi 1:1000/0,2-0,3 ml subkutan, dapat diulang beberapa kali dengan interval 10-15 mnt. Dosis pada anak 0,01 mg/kg BB yang dapat di ulang.
3. Bronkhodilator terpilih adalah teofilin 3 x 100-150 mg pada orang dewasa dan 10 – 15 /kg BB/ hari untuk anak.
4. Pilihan lain : salbutamol 3 x 2-4 untuk dewasa.
5. Efedrin 3 x 10 – 15 mg dapat di pakai untuk menambah khasiat teofilin.
6. Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat di atas tidak menolong dan diberikan beberapa hari saja.
7. Pada serangan asthma berat pemberian oksigen sangat penting dan disesuaikan dengan kebutuhan .





F. DAFTAR PUSTAKA.


1. Anonim, , Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, 1992. Depkes RI. Jakarta.
2. Doenges, E. Marylin. Nursing Care Plan ( Terjemahan ), 1999. EGC. Jakarta.
3. Ngastiyah ,, Perawatan Anak Sakit, 1997. EGC. Jakarta.
4. Price, A. Sylvia. Patofisiologi (Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit),Edisi 4, Buku II,1995. EGC. Jakarta.



KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN ASTHMA BRONKHIALE


PENGKAJIAN.

1. Aktivitas dan Istirahat
Gejala : • Keletihan , kelelahan , malaise.
• Ketidak mampuan untuk melakunan aktivitas sehari-hari karena sulit bernafas
• Ketidakmampuan untuk tidur , perlu tidur dalam posisi tinggi.
• Dyspnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktifitas atau latihan.
Tanda : • Keletihan , gelisah, insomnia, kelemahan umum, atau kehilangan massa otot.

2. Sirkulasi
Gejala : • Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda : • Peningkatan TD , peningkatan frekwensi jantung/ takhikardia berat,disritmia.
• Distensi Vena leher ( penyakit berat).
• Edema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung.
• Bunyi jantung redup ( yang berhubungan dengan peningkatan diameter AP dada.)
• Warna kulit / membran mukosa normal atau abu-abu/ sianosis, kuku tabuh sdan sianosis perifer.
• Pucat dapat menunjukkan anemia.


3. Integritas Ego
Gejala : • Peningkatan faktor resiko.
• Perubahan Pola hidup
Tanda : • Ansietas , ketakutan, peka rangsang.

4. Makanan / Cairan
Gejala : • Mual / Muntah.
• Nafsu makan buruk / anoreksia .
• Ketidakmampuan untuk makan karena distress pernafasan.
• Penurunan berat badan menetap.
• Peningkatan berat badan menunjukan edema.

Tanda : • Turgor kulit buruk.
• Edema dependen.
• Berkeringat.
• Penurunan berat badan, penurunan massa otot/lemak sub kutan.
• Palpitasi abdominal dapat menyatakan hepatomegali.


5. H y g i e n e
Gejala : • Penurunan kemampuan / peningkatan kebutuhan bantuan melakukan aktivitas sehari-hari.
Tanda : • Kebersihan buruk dan bau badan meningkat.

6. Pernafasan.
Gejala : • Nafas pendek khususnya pada saat kerja/ cuaca.
• Episode berulangnya sulit nafas; ketidakmampuan untuk bernafas.
• Batuk denganm produksi sputum banyak dan kental.
• Faktor keluarga dan keturunan.
• Penggunaan oksigen pada malam hari atau terus menerus.

Tanda : • Pernafasan biasanya cepat, fase ekspirasi memanjang.
• Penggunaan otot Bantu pernafasan; misal : maninggikan bahu , retraksi fosa supra klavikula.
• Dada dapat terlihat hyper inflasi dengan peningkatan diameter AP ( bentuk Barrel ) ; gerakan diafragma minimal.
• Bunyi nafas: ronkhi, menggi sepanjang area paru pada ekspirasi.
• Kesulitan mengucapkan sebuah kalimat atau lebih dari 4-5 kata sekaligus.

7. Keamanan
Gejala : • Riwayat reaksi alergi atau sensitive terhadap zat / factor lingkungan; kemerahan / berkeringat.
8. Seksualitas
Gejala : • Penurunan Libido.

9. Interaksi sosial
Gejala : • Hubungan ketergantungan.
• Kurang sistem pendukung.
• Kegagalan dukungan dari / terhadap pasangan / orang terdekat.
• Penyakit lama atau ketidakmampuan membaik.

Tanda : • ketidakmampuan untuk membuat atau mempertahankan suara karena distress pernafasan.
• keterbaatasan moilitas fisik.
• Kelalaian hubungan dengan orang lain.

10. Penyuluhan / pembelajaran :
Gejala : • Penggunaan / penyalahgunaan obat pernafasan.
• kesulitan menghentikan merokok.
• kegagalan untuk membaik.


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK.

a. Sinar X thorak : • Hasil normal selama periode remisi.
b. Tes Fungsi Paru : • Untuk menentukan penyebab dyspnea.
• Untuk meenentukan apakah fungsi abnormal adalah obstruksi atau retriksi, untuk memperkirakan derajat disfungsi dan untuk mengevaluasi efek terapi, misalnya bronkhodilator.
c. Volume Residu : • Meningkat pada asthma.
d. G D A : • Memperkirtakan progresi proses penyakit kronis, misalnya paling sering Pa O2 dan Pa CO2 menurun pada asthma.
e. Bronkhogram : • Dapat menunjukan dilatasi silindris bronchus pada inspirasi.
f. JDL dan Diff. : • Peningkatan eosinofil.
g. Sputum : • Kultur untuk menentukan adanya infeksi kearah patogen, pemeriksaan sitolitik untuk menggetahui kegganasan atau alergi.
h. EKG : • Deviasi aksis kanan, peninggian gelombang P.
i. EKG latihan : • Membantu dalam mengkaji derajat disfungsi paru, mengevaluasi keefektifan terapi bronkhodilator.
• Perencanaan dan evaluasi program latihan.


DIAGNOSA KEPERAWATAN.

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Dapat dihubungkan dengan :
• Bronkhospasme .
• Peningkatan produksi secret, sekresi tertahan,tebal,sekresi kental.

Kemungkinan dibuktikan oleh :
• Pernyataan sulit bernafas .
• Perubahan kedalaman,kecepatan pernafasan, penggunaan otot aksesori.
• Bunyi nafas tidak normal , mis : mengi, ronkhi, krekels.
• Batuk ( menetap ) dengan/ tanpa produksi sputum.

 Tujuan jangka panjang : Jalan nafas efektif.
Tujuan jangka pendek : • Suara nafas terdengar bersih.
• Pasien dengan batuk epektif dapat mengeluarkan sputum
• Respirasi rate 16-24 x/ mnt.

 Rencana Tindakan.
1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, mis : mengi, ronchi, krekels.
2. Kaji / Pantau frekwensi pernafasan catat rasio inspirasi/ ekspirasi.
3. Kaji pasien untukposisi yang nyaman, mis : peniggian kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur.
4. Pertahankan Polusi lingkungan seminimal mungkin, mis : debu, asap, dan bulu bantal yang berhubungan dengan kondisi individu.
5. Tingkatkan masukan cairan saampai 3000 ml / hari sesuai toleransi jantung, terutama air hangat, anjurkan masukan cairan antara, sebagai pengganti makan.
6. Berikan obat sesuai indikasi ( bronkhodilator, steroid, analgesik, anti tusif, humidifikasi tambahan ).

 Rasionalisasi :
1. Beberapa derajat spasme bronchus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dan dapat/ tak dimanifestasikan adanya bunyi nafas adventisius. Mis : tak adanya bunyi nafas ( pada asma berat ).
2. Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan pada penerimaan atau selama stress. Pernafasan dapat melambat dan frekwensi ekspirasi memanjang di banding inspirasi.
3. Peningian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan mengggunakan gravitasi, serta membantu menurunkan kelemahan otot dan dapat sebagai alat ekspansi dada.
4. Pencetus tipe reaksi allergi pernafasan yang dapat mentriger episode akut.
5. Hidrasi mmembantu menurunkan kekkentalan secret dan mempermudah pengeluarannya. Penggunaan air hangat dapat menurunkan spasme bronchus. Cairan Selama maakan dapat meningkatkan distensi gaster dan tekanan pada diafragma.
6. Bronkhodilator merileksasi otot halus dan menutunkan kongesti local, menurunkan spasme jalan nafas, mengi dan produksi mukosa ; steroid/ kortikosteroid digunakan untuk mencegah reaksi alergi / menghambat pengeluaran histamin, menurunkan berat dan frekwensi spasme jalan nafas, inflamasi pernafasan dan dyspnea . Analgesik ,antiitusif : batuk menetap yang melelahkan perlu ditekan untuk menghemat enrgi dan memungkinkan pasien istirahat. Humidifikasi tambahan : kelembaban menurunkan kekentalan secret memppermudahh pengeluaran dan dapat membantu menurunkan / mencegah pembentukan mukosa tebal pada bronkhus.

 Kriteria Evaluasi :
a). Mempertahaankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih dan jelas.
b) Menunjukan prilaku untuk memperbaiki bersihan jalan nafas, misalnya : batuk efektif dan mengeluarkan sekret.

2. Nutrisi , perubahan , intake nutrisi kurang dari kebutuhan
Dapat dihubungkan dengan :
• Dispepsia
• Kelemahan
• Efek samping obat
• Produksi sputum
• Anoreksia, mual / muntah

Kemungkinan dibuktikan oleh :
• Penurunan berat badan
• Kehilangan massa otot, tonus otot buruk
• Kelemahan
• Mengeluh gangguan sensasi pengecap
• Keengganan untuk makan, kurang tertarik pada makanan

 Tujuan jangka panjang : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Tujuan jangka pendek : • Klien menujunkan peningkatan berat badan 0,5 kg perminggu
• Klien menunjukan perubahan pola makan untuk meningkatkan dan mempertahankan berat badan.
• Klien dapat menghabiskan porsi makanan yang disajikan.

 Rencana Tindakan.
1. Kaji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini catat derajat kesulitan makan, evaluasi BB dan ukuran tubuh.
2. Hindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat.
3. Hindari makanan yang sangat panas atau sangat dingin.
4. Dorong periode istirahat 1 jam sebelum dan sesudah makan.
5. Berikan makan dengan porsi kecil tapi sering.

 Rasionalisasi.
1. Klien distress pernafasan akut sering anoreksia karena dyspnea, produksi sputum dan obat. Selain itu klien dengan asthma mempunyai kebiasaan makan yang buruk.
2. Dapat menyebabkan distensi abdomen yang mengganggu nafas abdomen dan gerakan diafragma serta dapat meningkatkan diafragma.
3. Suhu ekstrem dapat mencetuskan/meningkatkan spasme batuk.
4. Membantu menurunkan kelemahan selama waktu makan dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan masukan kalori total.

3. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan.
• Dapat dihubungkan dengan :
• Kurangnya informasi.
• Mis interpretasi informasi.
• Kurangnya pengulangan informasi.
• Kemungkinan dibuktikan oleh :
• Permintaan pemberian informasi.
• Pernyataan ke khawatiran.
• Ketidak akuratan dalam mengikuti instruksi.
• Terjadinya komplikasi yang dapat dicegah.


 Tujuan jangka panjang : Pengetahuan Pasien tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyakitnya meningkat.
Tujuan Jangka Pendek : • Pasien menyatakan pemahaman akan kondisi / proses penyakit dan pengobatannya.
• Pasien menyatakan pemahaman akan kondisi/proses penyakit dan pengobatannya .
• Pasien menggidentifikasi hubungan tanda-tanda/gejala dengan proses penyakit dan hubungannya dengan factor penyebab.
• Pasien memulai perubahan gaya hidup dan ikut serta dalam tindakan pengobatan.

 Rencana Tindakan.
1. Terangkan / ulangi penjelasan tentang proses penyakit. Dorong pasien dan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas
2. Jelaskan rasionalisasi dari latihan pernafasan sebagai latihan yang baik untuk diteruskan.
3. Diskusikan obnat-obatan pernafasan yang digunakan, efek samping serta reaksi yang mungkin timbul.
4. Diskusikan factor-faktor yang dapat memperbaiki kondisi pasien seperti udara lembab, angin ,temperatur lingkungan yang ekstrim, asap rokok, aerosol, polusi udara.
5. Berikan informasi tentang bahanya merokok pada paru-paru dan anjurkan pasien untuk tidak merokok.
6. Dorong pasien / keluarga untuk mengeksplorasi cara-cara mengontrol factor penyebab yang dapat memperburuk kondisi pasien didalam dan disekitar rumah.

 Rasionalisasi.
1. Menurunkan ansietas dan dapat menimbulkan perbaikan partisipasi pada rencana pengobatan.
2. Nafas bibir dan nafas abdominal / diafragmatik menguatkan otot pernafasan, membantu meminimalkan kolaps jalan nafas kecil, dan memberikan individu arti untuk mengontrol dyspnea. Latihan kondisi umum meningkatkan toleransi umum meningkatkan toleransi aktivitas, kekuatan otot dan rasa sehat.
3. Pasien sering mendapat obat pernafasan banyak sekaligus yang mempunyai efek samping hampir sama dan potensial terjadi interaksi obat yang patologis. Penting bagi pasien untuk memahami perbedaan antara efek samping mengganggu ( obat dilanjutkan ) dan efek samping merugikan (obat mungkin diganti / dihentikan ).
4. Faktor lingkungan ini dapat memperburuk / menimbulkan /meninggalkan iritasi bronchial menimbulkan peningkatan produksi secret dan hambatan jalan nafas.
5. Penghentian merokok dapat menghambat / mengurangi keparahan asthma.
6. Agar dapat meminimalisasi / menggurangi invasi dari factor penyebab yang dapat memperburuk kondisi pasien.


 Kriteria Evaluasi.
a.) Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman kondisi / proses penyakit dan tindakan.
b) Mengidentifikasi hubungan tanda / gejala yang ada dari proses penyakit dan menghubungkan dengan factor penyebab.
c) Melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program pengobatan.



















ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN ASTMA BRONCHIALE



3. PENGKAJIAN
I. BIODATA.
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn, Jimmy.
Umur : 15 th.
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Pelajar Pesantren Al – Falah Putera.
Agama : Islam.
Suku / Bangsa : Banjar / Indonesia.
Status perkawinan : Belum kawin.
Alamat : Jl, A. Yani. Landasan Ulin.
Tgl masuk RS / Pusk : 15 – 10 – 2001.
Tgl pengkajian : 16 – 10 – 2001.
Nomor register : 16 18 60
Dignosa medis : Astma Bronchiale


B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB.
Nama : Tn, As’ari Saleh.
Umur : 37 th.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta.
Agama : Islam
Alamat : Ds. Palingkau Baru. Kapuas. Kal – Teng.


II. RIWAYAT PENYAKIT.
A. Keluhan utama.
Sesak nafas, disertai batuk yang berdahak.

B. Riwayat penyakit sekarang.
Sesak nafas dirasakan pasien mulai tanggal 15-10-2001 pagi hari sehabis hujan yang lebat. Oleh teman 1 kamar pasien ia diberi obat Asmasoho 1 tab dan sesak mulai berkurang. Kemudian psien mandi, tiba-tiba sesaknya makin parah. Oleh teman-temannya pasien dibawa ke RSU Banjarbaru untuk berobat. Sedangkan batuk sudah dirasakan hari kamis tanggal 11-10-2001, namun tidak mengganggu aktivitas pasien sehari- hari.

C. Riwayat penyakit terdahulu.
Sebelumnya pasien sudah pernah mengidap penyakit astma sejak usia 8 tahun. Sering kambuh bila cuaca dingin dan akan sembuh setelah minum obat Aminophilin tab ½ tab s/d 1 tab. Belum pernah dirawat di RS dengan keluhan Astma atau keluhan penyakit lain.

III. PEMERIKSAAN FISIK.
A. Keadaan umum.
Kesadaran : komposmentis.
Vital sign • TD : 100 / 70 mmhg • Temp : 36º C
• Nadi : 100 x / mt • Resp : 32 x / mt.
B. Kulit.
• Elastisitas kulit baik, turgor cepat kembali. Kebersihan kulit terawat baik.
• Kelembaban kulit cukup, tampak adanya cyanosis perifer.
• Hemangioma (-). Lesi (-). Kelainan kulit (-).

C. Kepala.
• Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata.
• Kulit kepala bersih, tidak tampak adanya kotoran / ketombe.
• Warna rambut hitam pekat.

D. Penglihatan.
• Bentuk mata simetris. Sekresi air mata (+).
• Gerakan bola mata simetris, refleks terhadap cahaya (+).
• Konjungtiva pucat, sklera tampak kemerahan.

E. Penciuman & Hidung.
• Bentuk hidung simetris.
• Pernafasan cuping hidung (+), terpasang selang O2 2 liter/mt.
• Epistaksis (-), kotoran hidung (+).
• Penciuman berfungsi baik, dapat membedakan aroma dan bau-bauan.

F. Pendengaran & Telinga.
• Bentuk telinga simetris, cuping tellinga teraba dingin.
• Tidak terdapat adanya sekret.
• Pendengaran berfungsi baik, bereaksi bila dipanggil.

G. Mulut.
• Mukosa bibir kering, lidah tampak kotor.
• Gusi berwarna merah muda, tidak terdapat gejala anemis.
• Tampak gejala cyanosis pada daerah bibir.

H. Leher.
• Pulsasi vena jugularis (+) teraba kuat.
• Tekanan vena jugularis (-).
• Tidak ada pembatasan gerak leher.

I. Dada / Pernafasan / Sirkulasi.
• Bentuk simetris, retraksi dinding dada (+).
• Fremitus vokal (+) dextra dan sinistra
• Bj 1 dan Bj 2 tunggal, terdengar adanya whezing dan ronchi basah.
• Tampak penggunaan otot bantu pernafasan ( otot sternokleidomastoideus ).


J. Abdomen.
• Bentuk simetris, kembung (-).
• Tiadk teraba pembesaran hati & limfe.
• Terdengar bunyi timpani (+), kembung (-).
• Terdengar suara bising usus.

K. Sistem reproduksi.
• Alat genetalia berfungsi baik.
• Tidak ada keluhan dalam proses eliminasi.

L. Ekstremitas atas & bawah.
• Akral dingin. Bentuk tangan simetris D & S, jumlah jari lengkap. Ada pembatasan gerak tangan kanan karena terpasang infus D 5 % 20 tts/mt.
• Bentuk kaki simetris, tidak terdapat gejala oedema, tidak terdapat adanya pembatasan gerak ekstremitas bawah.



IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL & SPIRITUAL.
A. Aktivitas & Istirahat.
• Dirumah ; aktifitas sehari-hari sebagai siswa pesantren Al-Falah Putera kelas 2 Tsanawiyah, belajar dari pagi s/d sore hari
• Istirahat / tidur siang jarang dilakukan. Tidur malam antara 5 – 7 jam permalam.
• Di RS ; sejak masuk RS hingga pagi hari pasien tidak dapat tidur pada siang – sore hari & malam hari pasien hanya tidur sebentar ± 4 jam saja.

B. Personal hygiene.
• Di rumah : Mandi 2 x sehari pagi & sore, gosok gigi 2 x sehari. Ganti baju 2 x sehari. Sanitasi asir bersih dari PDAM.
• Di RS : Sejak masuk s/d sekarang pasien belum ada mandi, cuma gosok gigi 1 x & ganti baju setelah diseka pada pagi hari.

C. Nutrisi.
• Di Rumah : Pola makan 3 x sehari dengan lauk dan pauk yang bervariasi. Suka minum air putih 5 – 7 gelas perhari. Pasien tidak suka minum kopi dan the.
• Di RS : Pola makan 3 x sehari dengan diet bubur biasa, namun hanya mampu menghabiskan ½ - ⅔ porsi saja.Nutrisi perenteral inf. D 5% - 20 tts/mt.

D. Eliminasi.
• Sebelum sakit ; Pola BAB 1 x sehari, biasnya pada pagi hari. Pola BAK 4 – 6 x sehari.
• Di RS : Elliminasi alvi ( BAB ) belum ada. Eliminasi BAK sering ³ 5 x.

E. Sexualitas.
• Pasien belum menikah.


F. Psikososial.
• Selama di RS pasien ditemani oleh teman-temannya di asrama.
• Pasien tampak cemas dan gelisah terhadap penyakitnya.


G. Spiritual.
• Meskipun pasien tampak cemas & gelisah, pasien selalu berzikir dan menyebut nama Allah SWT.


V. PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN.
A. Laboratorium.


NO HARI & TANGGAL JENIS PEMERIKSAAN KATEGORI NORMAL HASIL PEMERIKSAAN
1 16-10-01 • Darah rutin :
 HB
 Leokosit.
 LED.
 Diff Count
14 – 16 gr %
4000 – 10,000 /mm3
0 – 20 mm / jam.
Bas 0-1 %
Eos 1-4 %
Staf 2-6 %
Seg 50-70 %
Lym 25-40 %
Mon 2-8 %
11 gr %
7,600 / mm3
22 mm / jam
0 %
6 %
0 %
59 %
33 %
2 %


10. Rontgen
Hasil :…-…………………..


B. EKG.
Hasil :…-………………….


C. Pemeriksaan lain ( EEG, USG, CT Scan, dll ).


E. Pengobatan :

 Infus D 5 % 20 tts / mt.
 Lapimox tab 3 x 500 mg.
 Tismalin tab 3 x 1 tab.
 Comtusy syr 3 x 1 cth.






 ANALISA DATA


DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF

ETIOLOGI
MASALAH
 Data subyektif
Pasien mengatakan sesak saat bernafas.

 Data obyektif.
 Cianosis perifer & pada daerah bibir.
 Whezing (+)
 Ronchi basah (+).
 Pasien tidak mampu membuang sekret (akumulasi sekret)
 Terpasang selang O2 2 tl/mt.



 Data subyektif.
Pasien mengatakan rasa kekhawatirannya terhadap penyakitnya.

 Data obyektif.
 Raut muka tegang.
 Pasien tampak gelisah



 Data subyektif.
Pasien mengatakan rasa mual dan tidak ada nafsu makan.

 Data obyektif.
 Pasien tidak mampu menghabiskan 1 porsi dari diet yang disediakan, hanya ½ - ¾ porsi saja.
 Adanya sputum kental. Peningkatan produksi sputum.
















Ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya









Adanya akumulasi sekret. Gangguan ventilasi.

















Cemas.










Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

INTERVENSI KEPERAWATAN


NO HARI & TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
TUJUAN TINDAKAN RASIONALISASI
1.




















2



























3.
Selasa
16-10-01

























Selasa
16-10-01
































Selasa
16-10-01



Bersihan jalan nafas tak epektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret, ditandai dengan :
 Adanya cianosis perifer.
 Whezing (+).
 Ronchi (+).


















Cemas berhubungan dengan ketiadktahuan pasien tentang penyakitnya. Ditandai dengan :
 Raut muka tampak tegang dan gelisah.



























Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan akumulasi sekret, ditandai dengan :
 Px hanya mampu menghabiskan ½ - ¾ porsi dari diet yang disediakan.
 Pasien mengeluh mual dan tidak ada nafsu makan.


Jangka pendek
Pasien mampu menunjukan perilaku untuk memperbaiki jalan nafas dengan batuk yang epektif & mampu mengeluarkan sekret.

Jangka panjang
Mempertahankan jalan nafas dengan bunyi nafas yang bersih.











Jangka panjang ;
Menunjukan perbaiakn ventilasi dan oksigenisasi jaringan yang adekuat & gejala distres pernafasan sehingga pasien dapat tenang kembali.

Jangka pendek:
Pasien dapat mengerti tentang penyakitnya dan berpartisipasi dalam pengobatan.

















Pasien mampu menunjukan perubahan untuk mempertahankan BB


1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya whezing dan ronchi.



2. Pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi / ekspirasi.

3. Berikan posisi setengah duduk umtuk memberikan rasa nyaman pasien.

4. Tingkatkan masukan cairan / air hangat sampai 3000 ml.




5. Ajarkan tehnik batuk yang efektif


1. Observasi frekuensi, kedalaman pernafasan apakah menggunakan otot aksesori & pernafasan mulut.


2. Observasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa.


3. Observasi tingkat kesadaran / status mental dan gejala perubahan kesadaran.






4. Berikan penjelasan mengenai prosedur pengobatan.

5. Pertahankan ventilasi mekanik yang baik ( O2 tambahan sesuai dengan indikasi & toleransi pasien )
1. Observasi kebiasaan makan pasien dan asupan makan saat ini.




2. Berikan perawatan oral sesering mungkin.






3. Hindari makanan penghasil gas, minuman berkarbonat, makanan yang sangat panas dan sangat dingin.


1. Derajat spasme ronchus dapat terjadi dengan obstruksi jalan nafas & dapat dimanifestasikan adanya bunyi nafas tambahan
2. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibandingkan ispirasi.


3. Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan.

4. Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, cairan hangat dapat menurunkan spasme bronchus.

5. Dapat mengeluarkan sputum yang kental.


1. Sebagai evaluasi derajat distres pernafasan dan atau kronisnya proses penyakit.



2. Sianosis sentral memngindikasikan beratnya hipoksemia


3. Gelisah & ancietas adalah manifestasi umum pada hipoksemia, GDA memburuk disertai samnolen menunjukan disfungsi serebral yang berhubungan dengan hipoksemia.

4. Pasien dapat memahami prosedur therapi yang diberikan.

5. Dapat mencegah memburuknya hipoksia.


1. Kegagalan pernafasan membuat status hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan kalori.



2. Rasa tidak enak, bau, dan penampilan berpengaruh terhadap nafsu makan dan dapat membuat rasa mual, muntah dan kesulitan bernafas.


3. Dapat meningkatkan distensi abdomen yang mengganggu pernafasan & diafragma dan meningkatkan dispnea, suhu ekstrim dapat mencetuskan / meningkatkan spasme bronchus.



1. Mengobservasi bunyi nafas, mencatat adanya whezing dan ronchi setiap 4 jam sekali.

2. Mengobservasi frekuensi nafas, saat inspirasi dan ekspirasi

3. Meninggikan bagian kepala dari tempat tidur pasien menjadi setengah duduk.

4. Anjurkan pasien untuk sering minum air hangat kalau bisa sampai 3000 ml / hr.




5. Menganjurkan pasien untuk batuk yang efektif,
1. Mengobservasi penggunaan otot sterno kleido mastoideus yang digunakan sebagai otot pernafasan tambahan Px.

2. Mengobservasi kelainan warna kulit, cianosis perifer (+).

3. Menjelaskan kepada px tentang patofis penyakitnya, memberikan kesempatan pada Px untuk bertanya tentang penyakitnya.


4. Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur pengobatan yang diberikan.
5. Menciptakan lingkungan yang tenang, membatasi jumlah pengunjung & mengobservasi pemasangan O2
1. Menanyakan kepada Px makanan yang ia sukai dan mengobservasi jumlah pemasukan makanan setiap habis makan.

2. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan perawatan mulut (gosokj gigi) sebelum & sehabis makan.


3. Menganjurkan kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman dalam kemasan dan makanan yang bersifat pedas dan asam.



 CATATAN PERKEMBANGAN.


NO HARI / TANGGAL NO DXN PERKEMBANGAN PARAF
1.










2.










3.










Rabu.
17-10-01
jam 12.30








Rabu.
17-10-01
jam 12.30








Kamis.
18-10-01 No 1












No 2












No 3



S : Pasien mengatakan rasa sesak berkurang, batuk (+), sekresi sputum berkurang.
O : Cyanosis perifer (-).
Wheezing (-). Ronchi (+).
A : Sebagian masalah dapat teratasi.
P : Masih relevan.
I : Teruskan semua rencana point 1-5.


S : Pasien mengatakan rasa sesak berkurang.
O : Px tidak menggunakan O2 tambahan lagi.
Cyanosis (-).
Whezing (-)
Ronchi (+).
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan kondisi umum pasien.


S : Pasien mengatakan rasa mual (-).
O : Pasien mampu menghabiskan 1 porsi penuh diet yang disediakan.
Pasien mampu mengeluarkan sekret yang ada di bronkus.
A : Masalah dapat teratasi.
P ; jam 12.00.
Pasien diperbolehkan pulang.

Kamis, 03 Mei 2012

TANDA DAN GEJALA WANITA HAMIL

Tanda – tanda Dan Gejala Awal Kehamilan



bagi yang pengen tau apakah dia sedang hamil atau tidak, selain memastikan dari tes kesehatan juga harus mengetahuinya secara teoritis,,.,

nih ane kasih deh,.,.  konsep teorii nyaa   selamat membaca,.,.    ;)


Tanda Dan gejala awal kehamilan : Hal-hal yang mungkin anda alami sebelum anda mulai perawatan prenatal.
Apakah anda hamil ? Bukti yang sesungguhnya dapat dilihat pada tes kehamilan. Tapi anda bisa menduga atau berharap bahwa anda hamil, bahkan sebelum anda terlambat menstruasi, bila anda mengalami satu atau lebih tanda Dan gejala kehamilan. Berikut adalah tanda-tanda yang dapat dilihat pada minggu-minggu pertama setelah anda mulai hamil.

Payudara atau putting yang nyeri, bengkak.
Salah satu perubahan fisik yang dialami saat kehamilan adalah perubahan pada payudara. Payudara anda akan terasa berat, sakit atau nyeri bila dipegang. Atau bisa juga terasa lebih penuh Dan lebih berat. Pada dua minggu pertama setelah kehamilan dimulai, payudara anda mulai membesar Dan berubah sebagai persiapan untuk memproduksi susu. Penyebab utama dari perubahan ini adalah meningkatnya produksi hormon esterogen Dan progesteron. Perubahan pada payudara anda akan terlihat lebih jelas apabila anda baru pertama kali hamil.

Kelelahan yang sangat.
Banyak perempuan yang merasa kehabisan tenaga selama kehamilan, terutama pada masa-masa awal. Hal ini mungkin merupakan cara alami untuk membujuk para calon ibu untuk mengambil waktu lebih untuk tidur, dalam rangka persiapan untuk malam-malam dimana dia tidak bisa tidur di masa yang akan datang. Akan tetapi Ada juga alasan fisik untuk kelelahan ini.
Pada minggu-minggu pertama masa kehamilan, tubuh anda bekerja dengan sangat keras – memompa hormon Dan memproduksi lebih banyak darah untuk membawa nutrisi bagi janin anda. Untuk mengakomodasi meningkatnya aliran darah ini, jantung anda memompa lebih keras Dan lebih cepat. Ditambah, hormon progesteron yang merupakan depresan alami bagi sistem syaraf pusat, sehingga adanya hormon ini dalam jumlah yang banyak menyebabkan anda merasa mengantuk. Sebagai tambahahan, adanya kemungkinan hamil dapat menyebabkan timbulnya perasaan khawatir yang dapat menyerap energi anda
dan menyebabkan susah tidur.

Flek darah atau nyeri perut.
Ada yang mengalami flek atau sedikit pendarahan pada saat awal kehamilan, sekitar 10 atau 14 Hari setelah pembuahan. Dikenal sebagai pendarahan karena implantasi, yang terjadi bila sel telur yang telah dibuahi menempelkan dirinya pada dinding uterus. Pendarahan seperti ini biasanya terjadi lebih awal, lebih sedikit Dan warnanya lebih terang daripada darah yang biasa keluar pada saat haid, dan terjadinya hanya sebentar.
Ada juga yang mengalami nyeri atau kram perut pada awal-awal kehamilannya saat rahim mulai membesar. Rasa nyeri ini persis seperti rasa sakit pada saat haid.

Mual dengan atau tanpa muntah.
Mual pada pagi Hari adalah tanda-tanda klasik pada awal kehamilan. Kebanyakan rasa mual mulai terasa sekitar minggu keempat sampai kedelapan kehamilan, tapi muntah-muntah bisa dimulai pada dua minggu pertama setelah kehamilan.
Meskipun mual Dan muntah selama masa kehamilan biasa dikenal dengan nama morning sickness muntah di pagi Hari, akan tetapi pada kenyataannya bisa terjadi kapan saja. Kelihatannya hal ini terjadi karena peningkatan drastis kadar esterogen yang diproduksi oleh plasenta Dan janin. Hormon ini menyebabkan pengosongan usus berjalan lebih lambat, yang bisa jadi mengakibatkan terjadinya masalah ini. Ibu hamil juga dikenal lebih sensitif terhadap bau, sehingga berbagai macam bau “ seperti bau masakan, kopi, parfum atau bau ASAP rokokdapat memicu terjadinya rasa mual.

Tidak suka atau ingin makan satu makanan tertentu.
Memalingkan hidung anda dari suatu makanan tertentu biasanya merupakan tanda-tanda awal bahwa anda sedang hamil. Bahkan bau makanan tertentu bisa menyebabkan rasa mual di awal kehamilan. Satu studi mengatakan bahwa ibu hamil biasanya tidak suka pada bau kopi di minggu-minggu awal kehamilannya. Daging, produk yang mengandung susu Dan makanan berbumbu tajam adalah objek yang biasanya paling tidak disukai pada saat kehamilan.
Ngidam satu makanan tertentu juga biasa terjadi. Seperti juga gejala kehamilan yang lain, keinginan untuk makan makanan tertentu ini bisa diakibatkan oleh perubahan hormon. Ibu hamil biasanya mengalami perubahan selera makan, terutama pada semester pertama, saat akibat dari perubahan hormon masih sangat kuat.

Sering buang air kecil.
Banyak ibu hamil yang merasakan bahwa mereka jadi lebih sering pergi ke kamar kecil daripada biasanya. Pada trimester pertama kehamilan, hal ini disebabkan karena rahim yang membesar menekan ke arah kandung kemih anda.

Sakit kepala.
Bila anda hamil, anda mungkin akan terganggu dengan seringnya anda mengalami sakit kepala ringan. Pada masa awal kehamilan, sakit kepala mungkin disebabkan oleh meningkatnya sirkulasi darah yang disebabkan oleh adanya perubahan hormon.

Konstipasi.
Konstipasi atau susah buang air besar adalah salah indikator awal terjadinya kehamilan. Peningkatan jumlah hormon progesteron menyebabkan proses pencernaan berjalan lambat, sehingga makanan lebih lambat bisa masuk ke saluran pencernaan, yang bisa menyebabkan terjadinya konstipasi.

Perubahaan suasana hati.
Anda bukan jenis perempuan yang sensitif – jadi mengapa bisa menangis melihat iklan Hallmark? Membanjirnya jumlah hormon dalam tubuh anda di masa awal kehamilan bisa membuat anda luar biasa emosional Dan cengeng. Perubahan suasana hati ini, dari gembira menjadi sedih, juga biasa terjadi, terutama pada trimester pertama.
Merasa pusing dan melayang.
Merasa pusing dan melayang biasa terjadi pada ibu hamil. Sensasi ini biasanya adalah akibat dari perubahan sirkulasi saat pembuluh darah dalam tubuh anda membesar Dan tekanan darah anda menurun. Pada awal kehamilan, rasa pusing ini juga bisa disebabkan oleh rendahnya gula darah.

Suhu basal tubuh meningkat.
Suhu basal tubuh anda adalah temperatur yang diambil secara oral pada saat anda pertama kali bangun di pagi Hari. Temperatur ini akan sedikit meningkat setelah masa ovulasi Dan menetap pada level tersebut sampai anda mendapatkan haid berikutnya. Apabila anda sering mencatat suhu basal tubuh anda untuk menentukan kapan anda mengalami ovulasi, anda akan melihat bahwa peningkatan selama leibh dari dua minggu berarti anda mengalami kehamilan. Pada kenyataannya, suhu basal tubuh akan tetap tinggi selama masa kehamilan anda.

Apakah anda sungguh-sungguh hamil ?
Sayangnya tanda dan gejala awal di atas tidak hanya dikhususkan untuk menandakan adanya kehamilan. Ada beberapa yang  menandakan bahwa anda sedang sakit atau periode haid anda akan segera dimulai. Dan, sebaliknya, anda bisa saja hamil tanpa mengalami gejala-gejala seperti di atas.
Akan tetapi, alangkah baiknya bila anda melihat salah satu dari tanda-tanda yang ada pada daftar di atas, segera lakukan tes kehamilan di rumah, terutama bila anda tidak mencatat siklus haid anda atau bila siklus anda selalu bergeser jauh dari satu bulan ke bulan berikutnya. Juga jangan lupa untuk menjaga diri anda baik-baik. Siapa tahu anda benar-benar sedang berbadan dua.

Rabu, 02 Mei 2012

PENYAKIT KELAMIN MENULAR

Seputar Sifilis si Raja Singa


– Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri Troponema Pallidum. Penularan melalui kontak seksual, melalui kontak langsung dan kongenital sifilis (melalui ibu ke anak dalam uterus)
Gejela dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan ; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya.
Data yang dilansir Departemen Kesehatan menunjukkan penderita sifilis mencapai 5.000 – 10.000 kasus per tahun. Sementar di Cina, laporan menunjukkan jumlah kasus yang diaporkan naik dari 0,2 per 10.000 jiwa pada tahun 1993 menjadi 5,7 kasus per 100.000 jiwa pada tahun 2005. di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkirakan lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.
Penyakit sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, saraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang di kandungnya. Sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering disebut sebagai “Lues Raja Singa”.
Penyebab Sifilis
Sifilis merupakan infeksi kronik menular yang disebabkan oleh bakteri troponema pallidum, menginfeksi dan masuk ke tubuh penderita kemudian merusaknya. Sifilis hanya menular antar manusia melalui kontak seksual, atau Ibu kepada bayinya. Sifilis menular melalui Penis, vagina, anus, mulut, transfusi dan ibu hamil kepada bayinya.
Gejala Sifilis
Masa inkubasi antara 10 – 90 hari, dengan gejala:
Tahap 1
9-90 hari setelah terinfeksi. Timbul: luka kecil, bundar dan tidak sakit (chancre) – tepatnya pada kulit yang terpapar/kontak langsung dengan penderita. Chancre sebagai tempat masuknya penyakit hampir selalu muncul di dalam dan sekitar genetalia, anus bahkan mulut. Pada kasus yang tidak dibobati (sampai tahai 1 berakhir), setelah beberapa minggu, chancre akan menghilang tapi bakteri tetap berada di tubuh penderita.
Tahap 2
1-2 bulan kemudian, muncul gejala lain: sakit tenggorokan, sakit pada bagian dalam mulut, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok dan terdapat bintil. Beberapa bulan kemudian akan menghilang. Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan.
Tahap 3
Dikenal sebagai tahap akhir sifilis. Pada fase ini chancre telah menimbulkan kerusakan fatal dalam tubuh penderita. Dalam stase ini akan muncul gejala: kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung, kerusakan hati, lumpuh dan gila. Tahap letal.
Cara Penularan
Harus terjadi kontak langsung dengan kulit orang yang telah terinfeksi disertai dengan lesi infeksi sehingga bakteri bisa masuk ke tubuh manusia. Pada saat melakukan hubungan seksual (misal) bakteri memasuki vagina melalui sepalut lendir dalam vagina, anus atau mulut melalui lubang kecil. Sifilis sangat mudah menginfeksi orang lain pada tahap 1 dan 2 selain itu juga dapat disebarkan per-plasenta.
Kasus Sifilis pada Kehamilan dan Persalinan
Apabila infeksi pada kehamilan karena tidak melakukan pemeriksaan antenatal yang adekuat akan mempunyai pengaruh buruk pada janin. Dapat menyebabkan kematian janin, partus immaturus, dan partus prematurus, dan dapat juga di dapatkan gejala-gejala sifilis kongenital.
Pengobatan Sifilis
Pengobatan sifilis dalam kehamilan yaitu dengan penisilin.
1 kali penyuntikan penisilin dirasa telah cukup adekuat, meski beberapa penderita memerlukan 1-3 kali injeksi penisilin. Dokter akan meminta penderita yang telah menjalani medikasi untuk melakukan tes darah setahun kedepan, dimaksudkan untuk memastikan bakteri telah lisis dari tubuh penderita. Menerapkan pola hubungan seksual yang sehat dan aman. Bagi penderita yang alergi penisilin, dapat diganti dengan eritromycine atau tetrasiklin.
SARAN
Bagi  ibu hamil diharapkan untuk melakukan pemeriksaan Antenatal minimal 4 x selama kehamilan agar dapat mendeteksi dini komplikasi.


REFRENSI
http://onlinelibraryfree.com/
Sarwono Prawirohardjo, 2007. Ilmu Kebidanan, Jakarta. YBPS
Sarwono Prawirohardjo, 1999. Ilmu Kebidanan Edisi Kedua, Jakarta. YBPS
Prof. R. Suleman Sastrawinata, 1981. Obstetri Patologi Bagian Obstetri dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Prof. R. Rusram Mochtar, MPH, Sinopsis Obtetri, Penerbit buku kedokteran, EGC